Senin, 20 Februari 2012
Minggu, 19 Februari 2012
Mengapa Anak Punk Suka Bergaya Mohawk ??
TEMPO.CO , Jakarta:– Acap kali menyinggung tentang anak punk,
selalu yang muncul adalah penampilan gahar. Rambut bergaya Mohawk ala
suku indian, celana ketat, sepatu bot, tindik di sekujur tubuh, dan
aksesori serba logam. Tapi, apakah punk sekadar penampilan?
Fathun Karib, 30 tahun, personel band indie punk-metal Cryptical Death, mengatakan gaya punk itu dipakai sebagai simbol perlawanan terhadap masyarakat dominan. Mengenakan pakaian unik dan nyentrik awalnya mempunyai dua tujuan, yaitu meledek dan mengejutkan. “Setelah itu menjadi indentitas,” katanya kepada Tempo, akhir Januari 2012.
Demi memperkuat simbol perlawanan itu anak punk bahkan rela memanfaatkan barang yang dianggap sampah untuk penampilan. Pamudji Slamet, vokalis punk asal Bandung, mengatakan alasan mereka melakukan itu untuk menunjukkan simbol perlawanan.
“Kalau ditanya punk fashion itu apa, jawabnya sampah. Punk itu memodifikasi barang-barang yang dianggap tidak bernilai lagi menjadi style sebagai simbol perlawanan,” kata Pamudji, 38 tahun.
Gaya punk ini tidak bisa dilepaskan dari pasangan Malcom dan McLaren dan Vivienne Westwood. McLaren adalah manajer Sex Pistol, pioner musik punk di era 1970-an. Keduanya memiliki butik bernama SEX. Butik itu menjual baju-baju bergaya bondage sex, celana kulit ketat, rantai, dan paku-paku serta sejumlah sablonan grafiti berisi protes.
Taken from : http://www.tempo.co/read/news/2012/02/19/108384910/Mengapa-Anak-Punk-Suka-Bergaya-Mohawk
Fathun Karib, 30 tahun, personel band indie punk-metal Cryptical Death, mengatakan gaya punk itu dipakai sebagai simbol perlawanan terhadap masyarakat dominan. Mengenakan pakaian unik dan nyentrik awalnya mempunyai dua tujuan, yaitu meledek dan mengejutkan. “Setelah itu menjadi indentitas,” katanya kepada Tempo, akhir Januari 2012.
Demi memperkuat simbol perlawanan itu anak punk bahkan rela memanfaatkan barang yang dianggap sampah untuk penampilan. Pamudji Slamet, vokalis punk asal Bandung, mengatakan alasan mereka melakukan itu untuk menunjukkan simbol perlawanan.
“Kalau ditanya punk fashion itu apa, jawabnya sampah. Punk itu memodifikasi barang-barang yang dianggap tidak bernilai lagi menjadi style sebagai simbol perlawanan,” kata Pamudji, 38 tahun.
Gaya punk ini tidak bisa dilepaskan dari pasangan Malcom dan McLaren dan Vivienne Westwood. McLaren adalah manajer Sex Pistol, pioner musik punk di era 1970-an. Keduanya memiliki butik bernama SEX. Butik itu menjual baju-baju bergaya bondage sex, celana kulit ketat, rantai, dan paku-paku serta sejumlah sablonan grafiti berisi protes.
Taken from : http://www.tempo.co/read/news/2012/02/19/108384910/Mengapa-Anak-Punk-Suka-Bergaya-Mohawk
Jumat, 17 Februari 2012
Menurutmu, ‘Superman Is Dead’ Apaan Sih?..
Sebuah tulisan menarik , tentang sebuah apresiasi By RVLSNT
“Superman Is Dead itu ya Band, Pejuang and They are cool.” ~ Komar Clash
Mungkin akan menjadi sebuah diary anak kemarin sore yang tahu musik telah mempengaruhi hidupnya. Ya, anak SMP baru beberapa tahun lalu yang tahu seorang kawan memutar kaset album “Kuta Rock City” dengan fasihnya mereka berucap: “Ku benci semua yang tak pasti, woooo… Rambut spikey dibilang funky, Mall dipenuni lambang anarki…” tanpa sadar kaki pun ikut mengikuti hentakan drum dari namanya Jerinx yang setelah melihat dan membaca sampul Albumnya mereka.
“Superman Is Dead? 3 Pria bergambar… Kece… Super Kece. *leleh*” ~ Krisna Pratiwi W.
“Aku suka Superman Is Dead karena ada Jerinx. Ya, aku groupies nya Jerinx. Tapi aku suka Superman Is Dead juga karena liriknya yang berbobot. Beda dengan Top 40 yang menye-menye.” ~ Annisya Primawindy.
Ya, Superman Is Dead. Trio yang bergenre Punk Rock ini telah mengacuhkan pandangan saya dulu terhadap Guns N’ Roses. (kalian boleh tertawa, saya memang dulu penggemar Axl Rose Cs.) Tak perlu bicara atau mengulas banyak, puluhan atau ratusan ulasan mengenai cerita 3 punk rocker asal Bali ini di berbagai media, tapi untuk soal menginspirasi itu lain cerita, kawan. Bagi seorang bocah yang kesehariannya bernuansa religius, lingkungan militer dan pilihan reurbanisasi tentu saja masa yang terbilang sulit untuk mengenal sekelas SID. Mengenal sisi mereka sebagai… idola, apa susahnya? sebenarnya bukan itu, saya bukan sebagai penggemar karbitan maupun kambuhan begitu mereka tenar lalu heboh mendukungnya, tenggelam dan dilupakan. Dulu untuk untuk anak SMP apa sih artinya lirik lagu, mereka mendengar, asik dan suka, stereotype yea. Saya ingat Jerinx dalam tulisannya berucap: “Banyak orang yang bisa bermain skillful, tempo drum hebat, tehnik vokal diatas angin dan bergaya seperti rockstar kebanyakan groupies yang mempunyai masalah kejiwaan [yea right...] tapi jarang banget ada band Indonesia, apalagi yang terkenal, punya lirik berontak yang sekaligus pintar. Ujung2nya paling keras bisanya menghujat pemerintah tanpa ngasi solusi yang jelas, yang buruh bangunan pun bisa melakukan itu sambil menghisap kretek terakhirnya.” - yang dimuat di fans page JRX di Facebook.
Dari album Kuta Rock City, Hangover Decade, Black Market Love dan paling baru Angels and Outsiders dalam kurun waktu hampir 9 tahun hampir melekat dalam telinga, saya banyak belajar dari pribadi mereka yang merujuk pada sesuatu pengalaman dalam perjalanan hidup yang tak pernah terlupakan. Mau balajar? banyak pesan yang disuarakan, kritik sosial, ekonomi, politik, budaya, bahkan agama mereka rangkum dalam lagu dan beberapa tulisan. Dan menurut saya sosok SID terlihat jelas pada album Black Market Love.
“Superman Is Dead itu band yang gak hanya bermusik, tapi menyuarakan apa yang mereka lawan lewat lagu. Garis besarnya sih mereka bukan band yang hanya menghibur.” ~ Hartiny P. Arra Maria
“SID itu nama band kan?! Kalo di industri musik -Superman Is Dead- itu nama band yang berasal dari bali. Kalo diterjemahkan yang artinya Superman Udah Mati.” ~ Echa
Sekarang, mereka sudah terkenal, penggemar yang dinamakan Outsider dan Lady Rose menampakan diri dari berbagai penjuru kota berjumlah ratusan atau ribuan yang bersaing dengan jumlah para anggota slankers dalam menjejali setiap konsernya. Saya pribadi merasa bangga, band dalam negeri yang memulai sejarah dari pait sampe manis bisa mensejajarkan diri dari band mainstream indonesia yang *uhuk*. Kalo secara pribadi, ditanya serunya bersama musik SID, ya banyak. di suruh cerita ya, sehari-semalam. Yang paling seru waktu saya pengen punya cita-cita untuk merontokkan gigi Jerinx *kumaha aing lah*, tanya mengapa… zzZzz
“Superman Is Dead itu band, inspirasi, pembuka wawasan baru buatku.” ~ Citra
“3 Berandalan tampan dari bali penaebar teror bagi mereka yang fanatik terhadap keseragaman. Sebagai fans, aku tidak mau jadi fans yang hanya nongkrong di backstage hanya untuk ketemu mereka, aku tidak mau Idolaku menjadi biasa saja. Rela berbohong demi ke backstage tanpa ngerti arti lagu-lagu mereka, itu bukan aku.” ~ Marsha
“Love them when they were 90s. Cuma sekarang kurang suka dengan musiknya, tapi tetap suka dengan pribadi personel, visi dan misi mereka. That’s it. Perbedaan makna outsider & “outsider”. “Outsider”, sesuai apa yang SID bilang sendiri, sebuah ide yang kebal, tanpa jumlah, tanpa kuantitas, tanpa keanggotaan, tanpa embel-embel semiotik, tanpa ciri khas, namun memiliki eksistensi & substansi yang kokoh jika ditalar lebih mendalam. Tapi kalo outsider (yg tanpa tanda kutip) cukup menyebalkan & saya rasa bukan saya saja yang merasakan itu. Tapi gue tetep salut sama SID. Dia dikontrak mayor label tapi masih bisa lawan mereka dengan kandungan lirik waktu album Black Market Love. Itu hal yang bagus, for sure. Juga lirik2 nya yang out of the box bagi band-band Indonesia. Keterampilan Jrx yg mendominasi lembaran lirik juga bisa diacungi jempol, ketika hal-hal yg biasa kita jumpai sehari2 diubah menjadi sebuah kalimat-kalimat yang mudah diingat tp sulit disusun. Cukup sekian dan saya ganteng.” ~ Bani Adam
Tulisan ini memang sengaja saya dedikasikan untuk SID, band lokal dan membanggakan kurang lebih 9 tahun menemani kehidupan saya, ya semacam orang tua ke 2 lah dan kelak nantinya bisa dibaca anak gue hahahaha… sebuah perpanjangan tangan seni sebuah pemberontakan dan sadar busana, itulah SID yang memainkan musik Punk Rock pengaruh Green Day, NOFX pada masa awalnya. Plus terkontaminasi racun rockabilly karena Social Distortion. Tetap band Punk Rock dengan image Rockabilly. Dan Saya Tampan, sekian.
*rapikan rambutmu, nak*
Taken From :
http://illsurrekshun.wordpress.com/2012/01/20/sid/
Kamis, 16 Februari 2012
PEMBUSUKAN DALAM DUNIA UNDERGROUND
Ditulis dalam Black Road, Flash Back, Tulisan oleh scrapman pada November 27, 2007
Oleh Haska
koranmarjinal@gmail.com
koranmarjinal@gmail.com
Telah sepuluh tahun Marjinal, sebagai sebuah band hidup di tengah masyarakat, sekaligus dihidupi masyarakat. Sepuluh tahun, satu dasawarsa, bukan sebuah perjalanan yang mulus dan langsung lepas landas begitu saja. Masih banyak aral-merintang, jalan penuh onak-duri, sekaligus terjal berbatu.
Kalau mau merunut kembali ke belakang, membayangkan proses pertama band Marjinal didirikan, dari sebuah kamar kos-kosan di bilangan Lenteng Agung,
Jakarta, dimana kita bertemu dengan kawan-kawan yang mempunyai kepedulian, kesadaran yang sama sekaligus gelisah melihat keadaan negeri ini,
hanya satu kata yang terus terngiang: Perubahan!
Dari sebuah kamar kos itu, kita merencanakan sebuah perubahan dengan musik yang diciptakan, disamping komik, desain sablon yang dicetak di kaos-kaos.
Kita terilhami kenyataan yang luas: kehidupan buruh, tukang ojek, pedagang kaki-lima, tukang getek, orang-orang yang berjubel di Kereta Rel Listrik
dari daerah pinggiran menuju Kota, mahasiswa, dan kalau mau disebut satu per satu begitu panjang dan masih panjang lagi …
Begitu banyak kenyataan hidup orang-orang yang menjadi sumber ilham bagi kerja dan karya kami.
Awalnya band kami bernama Anti-ABRI, Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, sebuah institusi militer yang menjadi momok, menebar fasisme ala Orde Baru.
Lalu kami merubahnya, menjadi Anti-Military, bersamaan dengan berubahnya nama institusi militer di negeri ini. Lalu kami merubah nama, menjadi MARJINAL,
sebuah band yang komit dengan ruang bermain di kampung-kampung di seantero Tanah Air.
Mungkin Anda ada yang berselancar dengan internet menemukan band MARJINAL dalam Wikipedia- ensiklopedia gratisan- yang mengkategorikan Marjinal
sebagai band Anarcho Punk. Kami sendiri tidak tahu siapa yang memberi kategori itu, tetapi kami menyambutnya sebagai hadiah, apa pun penamaan itu.
Adalah sebuah kesadaran dari lubuk sanubari apabila apa yang kami kerjakan dan karya yang kami ekspresikan (dalam bermusik dan visual arts)
memang dekat dengan subkultur Punk. Apabila kita dengan sedikit kesabaran membuka literatur, disebutkan Punk adalah Sang Pemula (The Begineer),
sebuah subkultur yang berkembang di Britania Raya pada pertengahan dekade 70-an, yang melawan sistem monarchy. Secara populer gerakan Punk
dikaitkan dengan musik Punk Rock seperti Sex Pistol, lalu The Clash, dan menyebar di Amerika seperti Dead Kenedy, Anti Flag, dan lain sebagainya.
Band-band Punk Rock yang berjaya dan jungkir-balik lalu bubar pada dekade 70-an di Eropa dan Amerika sono, menjadi buah bibir dan diimitasi bentuk,
gaya dan bahasanya. Kita sering mendengar atau melihat kata “Destroy” atau “Fuck” yang terpampang pada kaos, pin, emblem atau stensilan di dinding kota.
Sebagian anak muda seperti berkompetisi mengoleksi kaset dan kaos impor dari band-band punk dari mancanegara. Ada semacam kebanggaan,
bahkan euforia bagi mereka, agar terlihat sebagai Punker, memacak diri: mengenakan boot Dr.Marten, kaos hitam, jaket kulit, asesoris rantai,
berambut ala Mohawk dengan warna-warni.
Beberapa kota besar, seperti Bandung, Jakarta dan Jogjakarta dilanda demam PUNK. Scene-scene punk tumbuh di setiap titik penjuru kota.
Mereka hidup secara kolektif, mendirikan band, menerbitkan zine atau newsletter yang mewartakan hidup dengan jalan D.I.Y (Do It Yourself).
Band-band membuat acara kolektif secara berkala, walau susah mendapat tempat. Masyarakat sontak terkejut melihat gaya hidup dan aktifitas anak muda
yang menamakan dirinya sebagai punker, dan sebagian lagi hidup di jalanan, sebagai street-punk.
Itulah dinamika yang tumbuh diakhir dekade 90-an. Kalau kita mau merunut lagi kebelakang, dari mana demam punk itu tumbuh? Tentu jawabannya sangat variatif,
tetapi yang jelas media — dalam pengertian yang lebih luas– majalah, koran, zine, internet, kaset, dan sebagainya turut mempunyai andil yang besar.
Kita tentu pernah mendengar kenaifan yang terjadi dalam sebuah scene punk yang berburu koleksi kaset atau memakai kaos impor yang memampang potret Sid,
anggota Sex Pistol, walau telah dipakai berbilang minggu/bulan dan robek di sana-sini, untuk menyatakan diri sebagai punker sejati, “the real punker”
dalam scene punk yang tumbuh subur bagaikan jamur di musim hujan. Band-band selalu meneriakkan kata “Fuck!” dalam setiap gig.
Itulah proses, sekali lagi bagian dari proses, yang tumbuh di Negara Ketiga. Kita memang awalnya menjadi konsumer– memamah bentuk/gaya/isi
yang datang dari luar negeri kita. Kategori Negara Ketiga juga datang dari sono, sang pemegang hegemoni kultural: Barat,
yang melahirkan budaya mainstream bahkan bahasa mainstream, bahasa Inggris yang sering kita dengar dan dengan kesadaran penuh juga kita gunakan.
Perlahan, kita berusaha mengenal siapa sih diri kita, melalui lirik lagu yang kita ciptakan atau melalui desain komunikasi visual yang kita cetak.
Awalnya, ketika Marjinal menciptakan lirik lagu dalam bahasa Indonesia mendapat cemooh dari komunitas underground. Begitu juga dengan
desain-desain Marjinal yang mengangkat kembali Benyamin S yang dipadukan dengan pose Che Guevara, revolusioner dari Amerika Latin.
Menghidupkan sosok Marsinah, perempuan aktivis buruh yang menjadi korban fasisme ABRI. Atau menggunakan kata “Ngehe” dalam bahasa pergaulan
dan komunikasi visual. Kita selalu akrab dengan referensi, dari literatur anarchist, kiri-baru, feminisme, dan seterusnya, dan sebagainya,
tetapi itu hanyalah referensi untuk melihat diri kita diantara umat manusia sedunia. Kita tidak pernah mengadopsinya secara mentah,
tanpa proses adaptasi dengan budaya lokal, dengan kearifan lokal. Kalau menyimak lirik lagu Marjinal, sangatlah terang,
kita harus belajar dari petani dan nelayan. Kita harus banyak belajar dari tetangga kita, lingkungan kita bahkan belajar pada alam-raya.
Sehingga keseimbangan tetap terjaga, dan perubahan menjadi darah dan daging kita. Kita tidak membuat jarak dengan masyarakat.
Selama sepuluh tahun, Marjinal diterima di tengah masyarakat. Kita hidup di sebuah rumah di sebuah kampung Betawi, Setu Babakan,
dengan kawan-kawan yang selalu berkunjung dari daerah-daerah di seantero Tanah-Air. Sebagian besar yang datang adalah street-punk, punk kentrung,
yang datang untuk bekerjasama, bertukar cerita, membuat sablon atau tato. Kita makan-minum dan tidur di rumah yang sama, tanpa sekat tanpa pandang bulu.
Kita berusaha menunjukkan semua adalah saudara.
Tapi selalu saja ada gosip dan provakasi yang datang atau tumbuh dari dunia underground. Tapi itu adalah proses, bagian dari dialalektika.
Dan semua itu harus dilalui dengan “bahasa” pembuktian objektif di lapangan. Satu hal yang kita perlu sadari Kebenaran tidak menghadapkan dirinya
ke Timur atau Barat. Apa yang benar akan tetap benar, yang salah tetap salah. Janganlah kita membenarkan apa yang salah atau menyalahkan apa yang benar.
Gosip-gosip dalam dunia underground, yang membunuh karakter kita, memang bertiup kencang akhir-akhir ini. Ada pesan dari orangtua kita yang patut dicermati:
“Semakin tinggi sebuah pohon, semakin kencang angin menggoyang”.
Sepuluh tahun Marjinal, selalu diikhtiarkan untuk membangun ruang bermain yang inklusif, setiap orang secara terbuka kita sambut untuk bekerjasama
atau sekedar bertukar pengalaman dan cerita. Begitu banyak tantangan kita ke depan sehingga secara sadar kita menganggap penting membangun komunikasi
kepada masyarakat.
Media massa, khususnya televisi, telah menyudutkan subkultur punk. Segala stigma yang negatif dihujamkan pada kita.
Cobalah lihat iklan obat flu yang menggambarkan seorang punker sebagai penyebar virus, atau pemberitaan koran tentang “Punk Menyerang Musholla”
di kota Bogor, yang tanpa proses verifikasi dan tidak akurat, sehingga puluhan punker diciduk aparat dan tempat-tempat kegiatan para punker
di ruang publik dibakar hangus. Atau sebuah acara reality show, “Punk: 7 Hari Menuju Tobat” dan acara-acara sejenis yang sangat menyudutkan punk.
Sampai saat tulisan ini ditulis, tidak ada reaksi atau perlawanan secara konkret dari scene-scene punk terhadap pemberitaan atau acara tersebut,
sehingga memberi berita yang berimbang atas fakta-fakta yang sumir diangkat media massa nasional.
Melihat kenyataan yang tidak adil tersebut, komunitas Taringbabi dengan sangat sadar dan sesadar-sadarnya, menggunakan media massa untuk mewartakan
hal yang sebenarnya, dengan apa adanya, tentang aktivitas Taringbabi sehingga masyarakat luas menyadari sesungguhnya apa yang kita lakukan:
dari usaha cetak sablon, program pendidikan/workshop woodcut, aktivitas band dan menyabarkan wacana punk.
Ketika pihak televisi, RCTI datang ke komunitas Taringbabi meminta agar kita mau menjadi narasumber sebuah acara bernama “Urban”,
kita dengan sadar memberikan informasi yang apa adanya. Apa yang ditayangkan Urban dalam durasi 21 menit saat larut malam itu,
memang mendapat reaksi dari berbagai scene punk di Tanah Air. Sebagian besar memberi dukungan. Masyarakat luas pun mulai terbuka matanya,
khususnya para orangtua yang mempunyai anak seorang punker. Punker tidak seperti yang digambarkan media massa selama ini atau dicitrakan iklan obat flu itu.
Ada juga yang menjadi dosen sebuah perguruan tinggi, bekerja sebagai desainer/tukang cetak, selain bermusik. Kita juga mendukung aktivitas kawan-kawan
street-punk yang hidup di jalan. Sebagai pilihan dari manusia yang bebas merdeka,kita sangat menghargai pilihan-pilihan setiap individu.
Tapi selalu saja ada yang membuat keruh, dengan menebar SMS (sebuah media juga lho) yang menganggap Marjinal telah meninggalkan DIY.
Para penyerang mengibarkan bendera anti-media, yang dianggap bagian dari kapitalisme. Cobalah lihat, bukankah SMS juga adalah bagian dari media
mainstream dan salah satu produk kapitalis? Kita menyayangkan mereka yang berpikir secara picik, menyebar kebencian untuk kebencian itu sendiri,
tanpa menawarkan sebuah dialog. Bagi kami ini bukan proses pro dan kontra atau dialektika dalam sebuah dunia undergorund, tetapi sangat jelas indikasinya
pada pembusukan dalam dunia undergound. Kami sangat prihatin, apabila pembusukan atau racun ini terus mengerogoti tubuh kita. Karena itu kami dengan
sadar menerbitkan KORAN MARJINAL. Media ini diikhtiarkan untuk membangun informasi yang sehat dan bergizi untuk kita semua, karena itu terbuka untuk
kawan-kawan semua, Jrotz!
Rabu, 15 Februari 2012
EKSPEDISI KWANYAR ( Memburu Sunrise Pantai Rongkang )
Bangkalan, 04/05/2011. Cahaya Lampu Menyinari Kota Bangkalan, Kabupaten
Terbarat Pulau Madura Ini Menyambut Tim Nyapsab.org untuk berkumpul Di
Hona Cafe & Resto Sebagaimana Kesepakatan Sebelumnya Di Tempat Yang
Sama dan Tujuan Kami Sunrise Di Pantai Rongkang...
Jam Menunjuk Pada angka 01.15 WIB, Satu Persatu Tim Ekspedisi Mulai Berdatangan dan Tampak Mengawali Adalah Hidrochin Sabarudin Dan Agus Lempar Yang memang Sebelumnya Mengadakan Acara Bersama Para Seniman Tari Dari ” Maduraras “ Pimpinan Bapak Abdul Hamid yang Juga Di Ikuti Doddi Retro tapi Dodi Retro Yang Tukang Poto-poto ngak ikutan Dalam Ekspedisi Kali Ini Karena Ada Tugas Negara...
Tak Lama Kemudian Muncul Ujo Terobsesi Artis Tiba dengan menenteng Tikar dengan Semangat melaporkan Kedatangannya, lalu Di Lanjutkan Sang Ketua Nyapsab.org Moza Alim Tiba dengan Mata Agak Ngantuk tapi begitu bekalnya yang di bawa banyak juga...
Lima Menit kemudian datanglah Sekum Nyapsab.org Raden Putra Keraton Cakraningrat yang langsung Ngaku nggak bisa tidur karena udah Nggak sabar untuk menguak Pantai Rongkang dan dilanjutkan Garuda Di Dadaku yang tampil agak Rapi Kali ini sampe kami Kira mau kondangan tapi pagi-pagi begini mana ada acara Kawinan ???...
Setelah Memeriksa Perbekalan & Peralatan, Dari Tikar Sampe Batok Kelapa Sudah Siap Akhirnya Tepat Jam 01.55 WIB Tim Ekspedisi Kwanyar Yang Kali ini Di Pimpin Bapak Hidrochin Sabarudin Atau Akrab Di Panggil Bapak Dhoing Langsung Nyapsab Membelah Dingin dan Sepinya kota Bangkalan Menuju Kwanyar Melalui Jalur Suramadu. Tapi Kami Mampir Dulu ke Perumahan Nilam Untuk Menjemput Salah Satu anggota Tim IeDa Saiiank Umy Zlaluu, Satu-satunya Anggota non cowok pada Ekspedisi Kali ini...
Sekitar Jam 02.20 WIB Kami Tiba di Desa Sukolilo Kecamatan Labang, Ketua Tim Bapak Dhoing memutuskan istirahat sejenak dan kamipun tak melewati pemandangan Indah yaitu Suasana Jembatan Suramadu pada malam hari di atas Jembatan Suramadu...
Setelah Istirahat Sejenak Kamipun Melanjutkan perjalanan menuju Kecamatan Kwanyar, Suara Gelombang Laut Selat Madura Terdengar Indah Bagaikan alunan Musik Dream Teater Di Kanan Kami menemani Ekspedisi Kami Kali ini...
Sekitar Jam 02.35 WIB Kami Kembali Berhenti Sejenak, Karena Lagi-lagi Pemandangan Indah seperti memaksa kami berhenti. Kali ini Pesona Selat Madura Dengan Suramadunya Terlihat Indah Di Bukit Basmalah Kecamatan Labang, Nanti Kami Akan Ceritakan Pesona Bukit ini Di Tulisan yang Lain...
Kamipun melanjutkan Merayab Gelap dan dinginnya Malam Di Tepian Selat Madura, Ketika Jarum jam menunjuk 02.50 WIB Tim Memasuki Wilayah Kecamatan Kwanyar, Gelap dan Jalan yang agak berlubang menyambut kami dan membuat kami lebih hati-hati Menelusuri Jalan tapi Semangat kami Tetap menyala menerangi perjalanan kami...
Tepat Pukul 03.30 WIB Tiba Di Kawasan Pantai Rongkang dan kamipun langsung mencari Tempat Memarkir Kendaraan, awalnya kami merencanakan memarkir kendaraan kami Di Tempat Penampungan Kepiting atau Penduduk di sana Bilang Pabrik Kepiting tapi Pagar Pabrik Masih terkunci karena memang Waktu masih menunjukan dini hari. Dan Ketua Tim Akhirnya memutuskan Menitipkan Kendaraan Di Areal Masjid yang tak jauh dari Kawasan Pabrik Kepiting...
Jalan Kaki Menuju Pantai Rongkang
Tim Ekspedisi Kwanyar Mengecek kembali Perlengkapan Sambil Istirahat Sejenak Di Depan Masjid karena perjalanan akan Di Lanjutkan Dengan Berjalan Kaki menelusuri Jalan Setapak. Dan Setelah Semua Siap Kamipun melanjutkan Perjalanan karena Kami berharap Tidak sampai terlambat melihat Sunrise di Pantai Rongkang...
Jam 03.35 Kamipun Melanjutkan Perjalanan Menuju Pantai, Suasana Gelap dan Suara Binatang Malam kali ini menemani Tim, Suasana tegang mulai menyelimuti Semua Anggota Tim dan kamipun Menelusuri Jalan Setapak Tersesat dan Jalan buntu S elalu kami Temui, Kami serasa Berjalan Hanya menggunakan Hati dan Perasaan, Rasa Putus asa sempat bergelayut di Diri Kami apalagi Aroma Mistis Sangat terasa menghinggapi Indera penciuman kami membuat Bulu Kuduk Kami berdiri. Dingin,Gelap serta Suara Laut Membuat Kami Semakin Merinding Dan Kamipun Seperti Menjelajah Hutan Rimba yang Tak Berujung...
Wakakkakkakkakkakkakkkkakkakkak...
Kenapa Kami Ketawa ???, Nanti Di Bawah Akan Kami Ceritakan...
Setelah Berputar dan Berjalan dalam Gelap Akhirnya Kami Sampai Juga Di Tujuan Kami Pantai Rongkang Tapi Satu Persatu Anggota Tim Harus Turun Dengan Hati-hati Karena Jalan Menuju lokasi Pantai Masih Basah oleh Embun Pagi sehingga Jalan yang bebatuan dan berlumut Sangat licin Bahkan Hal Itu Sempat Membuat Sandal Agus Lempar Rusak...
Jam 04.00 WIB Tim Akhirnya Sampai Di Pantai Rongkang.
Puas dan Capek Menjadi Satu Pada Masing-masing Anggota Tim dan kamipun Langsung Membuka Perbekalan Untuk segera dinikmati dan dirasakan, Karena Suasana Masih Gelap Gulita Kamipun Membuat Api Unggun sambil Membakar Ketela Pohon atau Orang Madura Bilang Tenggang atau Pohong...
Bercanda dan Tertawa seraya menikmati Perbekalan yang kami bawa, Kamipun Menunggu Datangnya Sunrise dengan Ditemani Suara Ombak Selat Madura...
Sekitar Jam 05.30 Suasana Pantai Mulai agak Terang Dan Masya Allah Di Sebelah Barat Kami Samar – Samar Terlihat Siluet Suramadu yan begitu indah seperti Lukisan Di sela-terjalnya Batu Karang Di Sekeliling kami, Karena Pantai Ini Di kelilingi Perbukitan Bebatuan Dua Orang Anggota Tim memutuskan menyusuri Pinggiran pantai menuju ke arah Timur dari Basecamp kami, Walau Dengan Perjuangan agak Berat Akhirnya Kamipun berhasil Mengabadikan Sunrise Di pantai Rongkang. Dengan Rasa Takjub Dan Syukur atas kebesaranNYA Kami serasa Di Pantai Tanah Lot Di Bali karena memang Type pantai Tanah Lot dan Pantai Rongkan adalah Sama...
Setelah itu Masing-masing Anggota Tim Memuaskan Diri Untuk menikamti Pantai Rongkang, ada yang Chag-kechagen, ada yang mencari kerang dan batuan unik dan yang pasti Poto-poto tapi sayang tukang poto-potonya yang biasanya menemani Kami Tidak bisa ikut karena ada tugas Negara...
Setelah Puas menikmati Indahnya Pantai Rongkang dan memperoleh buruan Kami yaitu Sunrise di Pantai Rongkang, Sekitar Jam 07.30 WIB Kami Mengemas Barang-barang kami Untuk Melanjutkan Memburu Potensi Wisata dan Budaya Di Kwanyar...
Bincang-Bincang Dengan Kepala Desa Kwanyar Barat
Jarum Jam Kami Menunjukkan Pukul 07.40 WIB Kami Sudah Berada Di Halaman Masjid Untuk Mengambil Kendaraan Kami yang Sebelumnya Kami titipkan di Masjid tersebut dan sebelumnya Kami sempat menemui warga Setempat Untuk Menanyakan Kira-Kira Apa Potensi Wisata dan Budaya di daerah itu selain Pantai Rongkang, dan Warga menyarankan Untuk Menemui Bapak Kepala Desa dan Akhirnya Kami memutuskan Menemui Bapak Kepala Desa Kwanyar Barat...
Owh ya, Di Atas Tadi Ada Tulisan Wakakkakkakkakkakkakkkkakkakkak...Kenapa Kami Ketawa ???...
Nah Agar Semua yang Baca Nggak Penasaran akan Kami Jawab...
Kenapa Kami Ketawa ??? Jawaban Adalah Ternyata Akses Jalan Menuju Pantai Sangat Mudah bahkan sangat dekat Dengan Jalan utama Bahkan Kami Sampai kembali Area Masjid Dekat Pantai Rongkang dengan Jalan kaki ngak sampai 10 menit padahal sebelumnya kami membutuhkan waktu sekitar 25 menit untuk mencapai Bibir Pantai bahkan Sampe Nyasar segala dan membuat Ketua Tim Ekspedisi Sempat terperosok dan juga membuat sandal Salah satu anggota Tim Rusak, Nah itulah Jawabannya, Tapi Kami Punya Pertanyaan yaitu Kenapa Sampai Semua Itu Terjadi ???...
Bapak Klebun Juga Bercerita Potensi Kuliner Di Sana Yaitu Krupuk Udang Khas Kwanyar Barat yang Cara pengolahannya Tidak Menggunakan Minyak Goreng, Nanti Kapan-kapan akan Kami Ceritakan...
Tapi Sebelum Meninggalkan Desa Kwanyar Barat Kami Berhenti Dahulu ke Perkampungan Nelayan Untuk Melihat Kehidupan Para Nelayan Yang Merupakan Mata Pencaharian Utama Masyarakat Di Desa Tersebut Dan Kamipun Berburu Jajanan Khas Kwanyar Yaitu Kerupuk Udang Kwanyar Barat...
Akhirnya Sekitar Jam 10.25 WIB Kami Pun Meluncur Di Atas Dua Bintang Menuju Pulang Tapi Kami Memilih Jalur Lain Menuju Bangkalan Yaitu Melalui Kecamatan Kamal. Dan Sebelumnya Kami Mengisi Perut Di Desa Sukolilo Kecamatan Labang Di Sebuah Rumah Makan Yang Terletak Di Atas Jembatan Suramadu Kata Dodi Retro, Sambil Bincang-Bincang, Ngomongin Dan Mengevaluasi Kegiatan Kami Hari Ini Dan Merencanakan Kegiatan Selanjutnya...
Selanjutnya Pada Jam 11.00 WIB Timpun Kembali Pulang Dengan Segala Kepuasan Dan Pertanyaan...
Dan Yang Pasti Satu Keyakinan Kami Dan Yang Menyatukan Kami dalam Nyapsab.org adalah Madura Adalah Pulau Yang Mempunyai Jutaan Potensi yang Belum Tergali. Dan Kami Akan Melakukannya Demi Madura Tercinta...
Pantai Rongkang
Pantai Ini Terletak Di Desa Kwanyar Barat Kecamatan Kwanyar Kabupaten Bangkalan, kira-kira 35 km di selatan kota Bangkalan.
Banyak daya tarik di pantai rongkang ini, diantaranya rangkain bebatuan di sepanjang pantai dan juga bukit berundak-undak yang tingginya sekitar 20 hingga 25 meter di atas permukaan laut....
Pantai Ini Bertype Pantai yang Di Kelilingi Bebatuan Cadas dan Untuk Sampai ke Bibir Pantai Harus Menuruni Bebatuan Dari Perbukitan yang Curam...
Pantai Ini Di namakan Rongkang Karena Pantai ini Terbentuk di akibatkan dari Proses Alam Abrasi Air Laut Ke Batuan Karang Sehingga Terbentuklah Lubang-Lubang Membentuk Kelandaian Bibir Pantai dan Karena Banyak Batu Karang Yang Berlobang Atau Dalam Bahasa Madura “ Ngerongkang ” Jadilah Nama Pantai Tersebut Pantai Rongkang...
Menurut Cerita Kepala Desa Kwanyar, Yang Membuat Pantai ini Sangat Terkenal Adalah Dahulu Di Pantai Tersebut Sering Di Kunjung Para Pecinta Alam Dari Malang, Surabaya dll dan mereka Di Atas Batu Karang Sering Menyanyikan Lagu “Berdiri di Pantai Rongkang” dan Jadilah Pantai Rongkang Terkenal Pada Waktu itu...
Tapi Sekarang Pantai Ini Sekarang Pantai Jarang Lagi Di Datangi Menurut Kepala Desa Kwanyar Barat karena Beberapa Faktor yaitu :
( Penulis : Agus Lempar di http://www.aguslempar.com )
Tim Ekspedisi Kwanyar...
Jam Menunjuk Pada angka 01.15 WIB, Satu Persatu Tim Ekspedisi Mulai Berdatangan dan Tampak Mengawali Adalah Hidrochin Sabarudin Dan Agus Lempar Yang memang Sebelumnya Mengadakan Acara Bersama Para Seniman Tari Dari ” Maduraras “ Pimpinan Bapak Abdul Hamid yang Juga Di Ikuti Doddi Retro tapi Dodi Retro Yang Tukang Poto-poto ngak ikutan Dalam Ekspedisi Kali Ini Karena Ada Tugas Negara...
Tak Lama Kemudian Muncul Ujo Terobsesi Artis Tiba dengan menenteng Tikar dengan Semangat melaporkan Kedatangannya, lalu Di Lanjutkan Sang Ketua Nyapsab.org Moza Alim Tiba dengan Mata Agak Ngantuk tapi begitu bekalnya yang di bawa banyak juga...
Lima Menit kemudian datanglah Sekum Nyapsab.org Raden Putra Keraton Cakraningrat yang langsung Ngaku nggak bisa tidur karena udah Nggak sabar untuk menguak Pantai Rongkang dan dilanjutkan Garuda Di Dadaku yang tampil agak Rapi Kali ini sampe kami Kira mau kondangan tapi pagi-pagi begini mana ada acara Kawinan ???...
Setelah Memeriksa Perbekalan & Peralatan, Dari Tikar Sampe Batok Kelapa Sudah Siap Akhirnya Tepat Jam 01.55 WIB Tim Ekspedisi Kwanyar Yang Kali ini Di Pimpin Bapak Hidrochin Sabarudin Atau Akrab Di Panggil Bapak Dhoing Langsung Nyapsab Membelah Dingin dan Sepinya kota Bangkalan Menuju Kwanyar Melalui Jalur Suramadu. Tapi Kami Mampir Dulu ke Perumahan Nilam Untuk Menjemput Salah Satu anggota Tim IeDa Saiiank Umy Zlaluu, Satu-satunya Anggota non cowok pada Ekspedisi Kali ini...
Sekitar Jam 02.20 WIB Kami Tiba di Desa Sukolilo Kecamatan Labang, Ketua Tim Bapak Dhoing memutuskan istirahat sejenak dan kamipun tak melewati pemandangan Indah yaitu Suasana Jembatan Suramadu pada malam hari di atas Jembatan Suramadu...
Setelah Istirahat Sejenak Kamipun Melanjutkan perjalanan menuju Kecamatan Kwanyar, Suara Gelombang Laut Selat Madura Terdengar Indah Bagaikan alunan Musik Dream Teater Di Kanan Kami menemani Ekspedisi Kami Kali ini...
Sekitar Jam 02.35 WIB Kami Kembali Berhenti Sejenak, Karena Lagi-lagi Pemandangan Indah seperti memaksa kami berhenti. Kali ini Pesona Selat Madura Dengan Suramadunya Terlihat Indah Di Bukit Basmalah Kecamatan Labang, Nanti Kami Akan Ceritakan Pesona Bukit ini Di Tulisan yang Lain...
Kamipun melanjutkan Merayab Gelap dan dinginnya Malam Di Tepian Selat Madura, Ketika Jarum jam menunjuk 02.50 WIB Tim Memasuki Wilayah Kecamatan Kwanyar, Gelap dan Jalan yang agak berlubang menyambut kami dan membuat kami lebih hati-hati Menelusuri Jalan tapi Semangat kami Tetap menyala menerangi perjalanan kami...
Tepat Pukul 03.30 WIB Tiba Di Kawasan Pantai Rongkang dan kamipun langsung mencari Tempat Memarkir Kendaraan, awalnya kami merencanakan memarkir kendaraan kami Di Tempat Penampungan Kepiting atau Penduduk di sana Bilang Pabrik Kepiting tapi Pagar Pabrik Masih terkunci karena memang Waktu masih menunjukan dini hari. Dan Ketua Tim Akhirnya memutuskan Menitipkan Kendaraan Di Areal Masjid yang tak jauh dari Kawasan Pabrik Kepiting...
Jalan Kaki Menuju Pantai Rongkang
Tim Ekspedisi Kwanyar Mengecek kembali Perlengkapan Sambil Istirahat Sejenak Di Depan Masjid karena perjalanan akan Di Lanjutkan Dengan Berjalan Kaki menelusuri Jalan Setapak. Dan Setelah Semua Siap Kamipun melanjutkan Perjalanan karena Kami berharap Tidak sampai terlambat melihat Sunrise di Pantai Rongkang...
Jam 03.35 Kamipun Melanjutkan Perjalanan Menuju Pantai, Suasana Gelap dan Suara Binatang Malam kali ini menemani Tim, Suasana tegang mulai menyelimuti Semua Anggota Tim dan kamipun Menelusuri Jalan Setapak Tersesat dan Jalan buntu S elalu kami Temui, Kami serasa Berjalan Hanya menggunakan Hati dan Perasaan, Rasa Putus asa sempat bergelayut di Diri Kami apalagi Aroma Mistis Sangat terasa menghinggapi Indera penciuman kami membuat Bulu Kuduk Kami berdiri. Dingin,Gelap serta Suara Laut Membuat Kami Semakin Merinding Dan Kamipun Seperti Menjelajah Hutan Rimba yang Tak Berujung...
Wakakkakkakkakkakkakkkkakkakkak...
Kenapa Kami Ketawa ???, Nanti Di Bawah Akan Kami Ceritakan...
Setelah Berputar dan Berjalan dalam Gelap Akhirnya Kami Sampai Juga Di Tujuan Kami Pantai Rongkang Tapi Satu Persatu Anggota Tim Harus Turun Dengan Hati-hati Karena Jalan Menuju lokasi Pantai Masih Basah oleh Embun Pagi sehingga Jalan yang bebatuan dan berlumut Sangat licin Bahkan Hal Itu Sempat Membuat Sandal Agus Lempar Rusak...
Jam 04.00 WIB Tim Akhirnya Sampai Di Pantai Rongkang.
Puas dan Capek Menjadi Satu Pada Masing-masing Anggota Tim dan kamipun Langsung Membuka Perbekalan Untuk segera dinikmati dan dirasakan, Karena Suasana Masih Gelap Gulita Kamipun Membuat Api Unggun sambil Membakar Ketela Pohon atau Orang Madura Bilang Tenggang atau Pohong...
Bercanda dan Tertawa seraya menikmati Perbekalan yang kami bawa, Kamipun Menunggu Datangnya Sunrise dengan Ditemani Suara Ombak Selat Madura...
Sekitar Jam 05.30 Suasana Pantai Mulai agak Terang Dan Masya Allah Di Sebelah Barat Kami Samar – Samar Terlihat Siluet Suramadu yan begitu indah seperti Lukisan Di sela-terjalnya Batu Karang Di Sekeliling kami, Karena Pantai Ini Di kelilingi Perbukitan Bebatuan Dua Orang Anggota Tim memutuskan menyusuri Pinggiran pantai menuju ke arah Timur dari Basecamp kami, Walau Dengan Perjuangan agak Berat Akhirnya Kamipun berhasil Mengabadikan Sunrise Di pantai Rongkang. Dengan Rasa Takjub Dan Syukur atas kebesaranNYA Kami serasa Di Pantai Tanah Lot Di Bali karena memang Type pantai Tanah Lot dan Pantai Rongkan adalah Sama...
Setelah itu Masing-masing Anggota Tim Memuaskan Diri Untuk menikamti Pantai Rongkang, ada yang Chag-kechagen, ada yang mencari kerang dan batuan unik dan yang pasti Poto-poto tapi sayang tukang poto-potonya yang biasanya menemani Kami Tidak bisa ikut karena ada tugas Negara...
Setelah Puas menikmati Indahnya Pantai Rongkang dan memperoleh buruan Kami yaitu Sunrise di Pantai Rongkang, Sekitar Jam 07.30 WIB Kami Mengemas Barang-barang kami Untuk Melanjutkan Memburu Potensi Wisata dan Budaya Di Kwanyar...
Bincang-Bincang Dengan Kepala Desa Kwanyar Barat
Jarum Jam Kami Menunjukkan Pukul 07.40 WIB Kami Sudah Berada Di Halaman Masjid Untuk Mengambil Kendaraan Kami yang Sebelumnya Kami titipkan di Masjid tersebut dan sebelumnya Kami sempat menemui warga Setempat Untuk Menanyakan Kira-Kira Apa Potensi Wisata dan Budaya di daerah itu selain Pantai Rongkang, dan Warga menyarankan Untuk Menemui Bapak Kepala Desa dan Akhirnya Kami memutuskan Menemui Bapak Kepala Desa Kwanyar Barat...
Owh ya, Di Atas Tadi Ada Tulisan Wakakkakkakkakkakkakkkkakkakkak...Kenapa Kami Ketawa ???...
Nah Agar Semua yang Baca Nggak Penasaran akan Kami Jawab...
Kenapa Kami Ketawa ??? Jawaban Adalah Ternyata Akses Jalan Menuju Pantai Sangat Mudah bahkan sangat dekat Dengan Jalan utama Bahkan Kami Sampai kembali Area Masjid Dekat Pantai Rongkang dengan Jalan kaki ngak sampai 10 menit padahal sebelumnya kami membutuhkan waktu sekitar 25 menit untuk mencapai Bibir Pantai bahkan Sampe Nyasar segala dan membuat Ketua Tim Ekspedisi Sempat terperosok dan juga membuat sandal Salah satu anggota Tim Rusak, Nah itulah Jawabannya, Tapi Kami Punya Pertanyaan yaitu Kenapa Sampai Semua Itu Terjadi ???...
Nah Silahkan Para Pembaca Menjawabnya...
Ketika Jam Kami Menunjuk Pada Jam 08.00WIB Tim Akhirnya Sampai Di
Kediaman Bapak Kepala Desa Kwanyar Barat Atau Kalo Orang Madura Bilang
Bapak Klebun. Kami Disambut Bapak Klebun Dengan Sangat Ramah. Kamipun
Saling bercerita bercengkerama dengan Bapak Klebun, Bahkan Bapak Klebun
Mengundang Nyapsab.org untuk hadir dalam Acara Rokat Tase’ Yang akan
segera di Adakan di Desa tersebut Serta Bapak Klebun Sangat Mendukung
Kegiatan Kami Untuk Menggali & Melestarikan Potensi Wisata yang ada
di Madura Dan Bahkan Bapak Klebun Bilang Bahwa Di Daerah Tersebut Ada
Potensi Wisata Yang Tersembunyi dan Tidak Banyak Orang Tau Yaitu Goa
Arren dan Suatu Saat Kami Akan Mendatangi Goa Tersebut... Bapak Klebun Juga Bercerita Potensi Kuliner Di Sana Yaitu Krupuk Udang Khas Kwanyar Barat yang Cara pengolahannya Tidak Menggunakan Minyak Goreng, Nanti Kapan-kapan akan Kami Ceritakan...
Tak terasa Dua Jam Kami Bincang-Bincang dengan Bapak Klebun, Dari Hal
yang Serius sampe ke hal Yang Santai akhirnya pukul 10.00 WIB Kami Pamit
Dengan Bapak Klebun Kwanyar Barat Untuk Kembali Pulang...
Tapi Sebelum Meninggalkan Desa Kwanyar Barat Kami Berhenti Dahulu ke Perkampungan Nelayan Untuk Melihat Kehidupan Para Nelayan Yang Merupakan Mata Pencaharian Utama Masyarakat Di Desa Tersebut Dan Kamipun Berburu Jajanan Khas Kwanyar Yaitu Kerupuk Udang Kwanyar Barat...
Akhirnya Sekitar Jam 10.25 WIB Kami Pun Meluncur Di Atas Dua Bintang Menuju Pulang Tapi Kami Memilih Jalur Lain Menuju Bangkalan Yaitu Melalui Kecamatan Kamal. Dan Sebelumnya Kami Mengisi Perut Di Desa Sukolilo Kecamatan Labang Di Sebuah Rumah Makan Yang Terletak Di Atas Jembatan Suramadu Kata Dodi Retro, Sambil Bincang-Bincang, Ngomongin Dan Mengevaluasi Kegiatan Kami Hari Ini Dan Merencanakan Kegiatan Selanjutnya...
Dan Yang Pasti Satu Keyakinan Kami Dan Yang Menyatukan Kami dalam Nyapsab.org adalah Madura Adalah Pulau Yang Mempunyai Jutaan Potensi yang Belum Tergali. Dan Kami Akan Melakukannya Demi Madura Tercinta...
Pantai Rongkang
Pantai Ini Terletak Di Desa Kwanyar Barat Kecamatan Kwanyar Kabupaten Bangkalan, kira-kira 35 km di selatan kota Bangkalan.
Banyak daya tarik di pantai rongkang ini, diantaranya rangkain bebatuan di sepanjang pantai dan juga bukit berundak-undak yang tingginya sekitar 20 hingga 25 meter di atas permukaan laut....
Pantai Ini Bertype Pantai yang Di Kelilingi Bebatuan Cadas dan Untuk Sampai ke Bibir Pantai Harus Menuruni Bebatuan Dari Perbukitan yang Curam...
Pantai Ini Di namakan Rongkang Karena Pantai ini Terbentuk di akibatkan dari Proses Alam Abrasi Air Laut Ke Batuan Karang Sehingga Terbentuklah Lubang-Lubang Membentuk Kelandaian Bibir Pantai dan Karena Banyak Batu Karang Yang Berlobang Atau Dalam Bahasa Madura “ Ngerongkang ” Jadilah Nama Pantai Tersebut Pantai Rongkang...
Menurut Cerita Kepala Desa Kwanyar, Yang Membuat Pantai ini Sangat Terkenal Adalah Dahulu Di Pantai Tersebut Sering Di Kunjung Para Pecinta Alam Dari Malang, Surabaya dll dan mereka Di Atas Batu Karang Sering Menyanyikan Lagu “Berdiri di Pantai Rongkang” dan Jadilah Pantai Rongkang Terkenal Pada Waktu itu...
Tapi Sekarang Pantai Ini Sekarang Pantai Jarang Lagi Di Datangi Menurut Kepala Desa Kwanyar Barat karena Beberapa Faktor yaitu :
- Kekhawatiran Masyarakat Desa tersebut Atas Dampak Negatif Kepada Budaya Yang Di Bawa Para Wisatawan apalagi sampai Melanggar Norma Agama yang Mayoritas Warga Desa Tersebut Adalah Menganut Agama Islam...
- Keamanan Lingkungan Yang Kurang Mendukung Sehingga Banyak Wisatawan Merasa Takut Datang Ke Sana...
- Kurangnya Fasilitas Pendukung Seperti Akses Jalan Yang Banyak yang Berlubang serta Fasilitas-Fasilitas yang Lain...
( Penulis : Agus Lempar di http://www.aguslempar.com )
Tim Ekspedisi Kwanyar...
1. Hidrochin Sabarudin.
2. Agus Lempar.
3. Moza Alim.
4. Raden Putra Keraton Cakraningrat.
5. Garuda Di Dadaku.
6. Ujo Terobsesi Artis.
7. IeDa Saiiank Umy Zlaluu
Krupuk Udang Khas Kwanyar
Laut Adalah Mata Pencaharian Utama Masyarakat Kwanyar
Ketua Tim Ekspedisi Kwanyar...
Hidrochin Sabarudin
Hidrochin Sabarudin
Penulis
Agus Lempar.
Agus Lempar.
Selasa, 14 Februari 2012
outsider and ladyrose kwabama: ALBUM OF SID
outsider and ladyrose kwabama: ALBUM OF SID: SUPERMAN IS DEAD - CASE 15 (1997) Label: Independent Entertainment 1. Sleepers 2. This Is Un-love 3. F.T.W 4. She says 5. Dramatic C...
ALBUM OF SID
SUPERMAN IS DEAD - CASE 15 (1997)
Label: Independent Entertainment
1. Sleepers
2. This Is Un-love
3. F.T.W
4. She says
5. Dramatic Country
6. Ketut Song
7. Sex Dominated
8. Scrawl
9. Old world
10. Smash It
11. Frog
12. The Sin
13. Parasite ( Fuck You )
14. Why Friendly?
SUPERMAN IS DEAD - SUPERMAN IS DEAD (1998)
Label: Independent Entertainment
1.Frog
2.White Crickets
3.Superman Is Dead
4.Days of the Fake
5.Unity Of Cells
6.MENGINTIP
7.Mr. President
8.Money
9.Jiggiy-jig massage
10.Fellin' In Heaven
11.The Fat And The Thin
12.Fuckin Hero
13.It's All Right
SUPERMAN IS DEAD - BAD BAD (2002)
Label: Independent Entertainment
1.Bad Bad Bad
2.TV Brain
3.Beyond This Honesty
4.My Girlfriend is Pregnant
5.White Town
6.Long Way To The Bar
SUPERMAN IS DEAD - KUTA ROCK CITY (2003)
1.Punk Hari Ini
2.Kuta Rock City
3.This Is Unlove
4.Graveyard blues Vodkabilly
5.Burn For You
6.Here I Am
7.Cerita Semalam
8.Ephedrine King
9.all angel cry
10.The Broken Song
11.Musuh dan Sahabat
SUPERMAN IS DEAD - THE HANGOVER DECADE (2004)
1.Hanya Hari Ini (The Hangover Decode)
2.Rock and Roll Band
3.Muka Tebal
4.Falling Down
5.long way to the bar
6.great dream of society
7.beyond this honesty
8.Broken Guidence
9.diposable lies
10.future disgrace
SUPERMAN IS DEAD - BLACK MARKET LOVE (2007)
1.Year Of The Danger
2.Bukan Pahlawan
3.Black Market Love
4.Marah Bumi
5.Citra Od
6.Strong Enough
7.Psycho (Fake)
8.Bangkit dan Percaya
9.Anger Inc
10.Goodbye Whiskey
SUPERMAN IS DEAD - ANGELS AND THE OUTSIDERS (2009)
1.Kuat Kita Bersinar
2.Jika Kami Bersama
3.we are the outsiders
4.Saint Of My Life
5.Night Of The Lonely
6.Menuju Temaram
7.punkrock lowrider
8.Luka Indonesia
9.Pulang
10.The Days Of A Father
11.Close To Fly Away
12.Memories Of Rose
13.U.T.W.
14.Twice In Paradise
15..Poppies Dog Anthem
Label: Independent Entertainment
1. Sleepers
2. This Is Un-love
3. F.T.W
4. She says
5. Dramatic Country
6. Ketut Song
7. Sex Dominated
8. Scrawl
9. Old world
10. Smash It
11. Frog
12. The Sin
13. Parasite ( Fuck You )
14. Why Friendly?
SUPERMAN IS DEAD - SUPERMAN IS DEAD (1998)
Label: Independent Entertainment
1.Frog
2.White Crickets
3.Superman Is Dead
4.Days of the Fake
5.Unity Of Cells
6.MENGINTIP
7.Mr. President
8.Money
9.Jiggiy-jig massage
10.Fellin' In Heaven
11.The Fat And The Thin
12.Fuckin Hero
13.It's All Right
SUPERMAN IS DEAD - BAD BAD (2002)
Label: Independent Entertainment
1.Bad Bad Bad
2.TV Brain
3.Beyond This Honesty
4.My Girlfriend is Pregnant
5.White Town
6.Long Way To The Bar
SUPERMAN IS DEAD - KUTA ROCK CITY (2003)
1.Punk Hari Ini
2.Kuta Rock City
3.This Is Unlove
4.Graveyard blues Vodkabilly
5.Burn For You
6.Here I Am
7.Cerita Semalam
8.Ephedrine King
9.all angel cry
10.The Broken Song
11.Musuh dan Sahabat
SUPERMAN IS DEAD - THE HANGOVER DECADE (2004)
1.Hanya Hari Ini (The Hangover Decode)
2.Rock and Roll Band
3.Muka Tebal
4.Falling Down
5.long way to the bar
6.great dream of society
7.beyond this honesty
8.Broken Guidence
9.diposable lies
10.future disgrace
SUPERMAN IS DEAD - BLACK MARKET LOVE (2007)
1.Year Of The Danger
2.Bukan Pahlawan
3.Black Market Love
4.Marah Bumi
5.Citra Od
6.Strong Enough
7.Psycho (Fake)
8.Bangkit dan Percaya
9.Anger Inc
10.Goodbye Whiskey
SUPERMAN IS DEAD - ANGELS AND THE OUTSIDERS (2009)
1.Kuat Kita Bersinar
2.Jika Kami Bersama
3.we are the outsiders
4.Saint Of My Life
5.Night Of The Lonely
6.Menuju Temaram
7.punkrock lowrider
8.Luka Indonesia
9.Pulang
10.The Days Of A Father
11.Close To Fly Away
12.Memories Of Rose
13.U.T.W.
14.Twice In Paradise
15..Poppies Dog Anthem
Tour Dates 2012
Saturday, January 21, 2012
km.40 Parung Bogor-Jawa Barat
Other bands: Rocket Rockers, Ten2Five,
Gruvi
HTM: pre sale: Rp25.000
on the spot Rp30.000
Sunday, January 29, 2012
Kamboja, Denpasar-Bali
HTM: Rp45rb
Sunday, February 5, 2012
HTM: FREE alias GRATIS
Saturday, March 3, 2012
HTM: FREE alias GRATIS
Saturday, March 10, 2012
HTM: FREE alias GRATIS!
Saturday, March 17, 2012
Other bands: Gugun Blues Shelter,
Konspirasi, Seringai
HTM: Rp. 80.000 (utk 1000 pembeli pertama)
Rp. 100.000
Tiket box: Kertajaya 8C/53 (masuk dr BII)
Dari jam 08:00 - 17:00
Info sms: 70551300/0818579491
Follow @Soundsgoodprod1
Saturday, April 21, 2012
JL Ahmad Yani 97 - 115 Surabaya
Other bands: Gugun Blues Shelter ,Burgerkill , Shaggy Dog
HTM: IDR 40.000 only 2000 ticket
IDR 50.000 only 3000 ticket
IDR 60.000 only 4500 ticket
VIP IDR 100.000 only 100 ticket
Saturday, May 5, 2012
HTM: FREE alias GRATIS
Taken From : http://www.supermanisdead.net/calendar/calendar.php
ELEFTHERIA
Venue: SMA Dwi Warna, Jl. Raya Parungkm.40 Parung Bogor-Jawa Barat
Other bands: Rocket Rockers, Ten2Five,
Gruvi
HTM: pre sale: Rp25.000
on the spot Rp30.000
Sunday, January 29, 2012
Festival Karmany Smansa
Venue: SMA Negeri 1 Denpasar, Jln.Kamboja, Denpasar-Bali
HTM: Rp45rb
Sunday, February 5, 2012
NoBar Liga Inggris 2012
Venue: Lapangan Alun-alun Wates-JogjakartaHTM: FREE alias GRATIS
Saturday, March 3, 2012
NoBar Liga Inggris 2012
Venue: Lap. Parkir Wijaya Probolinggo JatimHTM: FREE alias GRATIS
Saturday, March 10, 2012
NoBar Liga Inggris 2012
Venue: Lapangan Alun-alun Ponorogo-JatimHTM: FREE alias GRATIS!
Saturday, March 17, 2012
Rock 'n Roll Chronicles
Venue: JX International, Jl. A. Yani 99.SurabayaOther bands: Gugun Blues Shelter,
Konspirasi, Seringai
HTM: Rp. 80.000 (utk 1000 pembeli pertama)
Rp. 100.000
Tiket box: Kertajaya 8C/53 (masuk dr BII)
Dari jam 08:00 - 17:00
Info sms: 70551300/0818579491
Follow @Soundsgoodprod1
Saturday, April 21, 2012
SURABAYA BERONTAK
Venue: Jatim EXPO International SurabayaOther bands: Gugun Blues Shelter ,Burgerkill , Shaggy Dog
HTM: IDR 40.000 only 2000 ticket
IDR 50.000 only 3000 ticket
IDR 60.000 only 4500 ticket
VIP IDR 100.000 only 100 ticket
Saturday, May 5, 2012
NoBar Liga Inggris 2012
Venue: Lap. Alun-alun Nganjuk-JatimHTM: FREE alias GRATIS
Taken From : http://www.supermanisdead.net/calendar/calendar.php
Selasa, 07 Februari 2012
Langganan:
Komentar (Atom)



.jpg)





























